>

Monday, April 13, 2015

MAKALAH tentang Power Builder

MAKALAH
POWER BUILDER





 



SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN ILMU KOMPUTER
SENTRA PENDIDIKAN BISNIS AIRLANGGA
YAYASAN AIRLANGGA
SAMARINDA
2014/2015




Kata pengantar
              Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya. Di dalam makalah ini terdapat penjelasan tentang sejarah dan pengertian Power Builder, dengan itu diharapkan para pembaca dapat memahami dan dapat menjadikan makalah ini sebagai pedoman.
              Semoga kami dapat memberikan sedikit pengetahuan. Dan kami berharap seluruh generasi muda Indonesia menjadi penerus bangsa yang berwawasan luas dan siap bersaing di negara lain. Dan makalah ini dapat selesai sesuai dengan rencana berkat bantuan dari semua pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah terlibat secara langsung maupun tidak secara langsung sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
             Tidak lupa saran dan kritik yang bersifat membangun agar pekerjaan yang kami buat dapat diubah sebagaimana mestinya. Serta pembaca yang budiman sangat kami harapkan melalui situs internet kami :
Email :


                                                                                                         Samarinda,   April 2015
                                                                                                    Penulis









DAFTAR ISI

Pengertian Power Builder................................................................................................. I

Sejarah Power Builder ...................................................................................................... II

Klasifikasi bahasa pemrograman.................................................................................... III

Pengertian OOP ................................................................................................................ IV

Istilah Pada OOP ............................................................................................................... V

a.    Kelas
b.    Objek
c.    Method

Abtraksi Power Builder ..................................................................................................... VI

a.    Inheritance
b.    Incapsulatition
c.    Polymorphism

Keunggulan PowerBuilder .............................................................................................. VII

Referensi ............................................................................................................................ VIII








Power Builder

               PowerBuilder merupakan salah satu development tools untuk membuat sebuah aplikasi. Aplikasi yang dibuat dengan menggunakan PowerBuilder lebih
dikhususkan untuk database, sehingga terkesan klasik dan sangat minim
fasilitas - fasilitas visual yang bersifat kosmetik dan tidak berkaitan
dengan database. Menurut tingkatan generasi-nya, PowerBuilder dikategorikan sebagai bahasa pemrograman tingkat ke 4 (4GL) karena sudah menerapkan bahasa yang dapat dimengerti oleh manusia dan berbasis visual.

Jenis aplikasi yang dapat dibuat dengan menggunakan PowerBuilder antara lain :
a. Client – Server
b. N-Tier Application
c. Web Application

Dasar pemrograman PowerBuilder adalah Object Oriented Programming (OOP) yang memiliki karakteristik Inheritance, Encapsulation & Polymorphism. Konsep pemrograman PowerBuilder sudah sejak lama menerapkan teknologi
framework  dengan adanya PowerBuilder Foundation Class(PFC). Teknologi
framework ini memungkinkan pembuatan aplikasi dengan lebih cepat dan
terstruktur.

Di Indonesia sendiri perkembangan PowerBuilder hampir tidak pernah
terdengar. Padahal teknologi yang dimiliki tidak kalah atau bahkan lebih
unggul. Buku berbahasa Indonesia yang mengulas tentang PowerBuilder sendiri
dipasaran terbilang cukup langka apalagi e-book.







Sejarah Power Builder

Powersoft tumbuh dari sebuah perusahaan bernama Solusi Computer Inc (CSI), yang didirikan pada tahun 1974. Pada awalnya, CSI, seperti banyak perusahaan perangkat lunak, memberikan layanan konsultasi. Dalam kasus CSI, mereka fokus pada kecil untuk produsen menengah. Sebagai hasil dari pengalaman mereka di bidang ini, mereka memutuskan untuk membangun paket perangkat lunak mereka sendiri yang disebut GrowthPower. Film ini dirilis pada tahun 1981. Itu adalah sistem MRP II dengan suite produk keuangan terpadu yang berlari (eksklusif) pada platform HP3000. Ada, pada satu waktu, lebih dari 1.000 pelanggan untuk GrowthPower.
Mitchell Kertzman, CEO GrowthPower, mulai mengumpulkan umpan balik dari pelanggan tentang kebutuhan masa depan mereka. Jawabannya kembali keras dan jelas. Mereka ingin antarmuka grafis (ingat bahwa pada saat ini, di awal 90-an, Windows sedang menangkap seperti api dan membuat "karakter" tua antarmuka terlihat inferior). Jadi, CSI mulai mencari-cari alat dan teknologi untuk membangun aplikasi generasi berikutnya. Mereka tidak suka apa yang mereka lihat. Satu-satunya alat pada saat yang bisa memberikan antarmuka grafis yang dibutuhkan programmer untuk menggunakan bahasa C.
Seperti nasib itu, Dave Litwack, mantan VP R & D untuk Cullinet, baru saja meninggalkan Cullinet setelah mereka mendapat dibeli oleh Computer Associates dan beredar rencana bisnis dalam komunitas modal ventura di wilayah Boston mencari dana untuk membangun yang mudah digunakan client / server alat bantu grafis yang akan berkomunikasi dengan database relasional yang paling populer seperti Oracle dan Sybase. Dave Litwack mengalami kesulitan menemukan seseorang untuk mendanai dia, tapi kemudian berlari ke Mitchell Kertzman. PowerBuilder lahir satu tahun atau lebih setelah kencan pertama mereka.


Powersoft PowerBuilder 1.0

 

David Litwack memimpin upaya R & D untuk PowerBuilder dan Versi 1.0 masuk ke beta (dengan codename dari "headstart") pada bulan Agustus 1990. Beberapa perusahaan yang berpartisipasi dalam program beta yang American Airlines, Microsoft, 3M, Fidelity Investments, Coca-Cola, dan banyak lainnya.
PowerBuilder Versi 1.0 masuk ke rilis resmi pada bulan Juli 1991. Hanya dalam waktu enam bulan, Powersoft menjual $ 5.200.000 senilai produk. Versi 2.0 dirilis kurang dari satu tahun kemudian dan penjualan (pada tahun 1992) naik menjadi $ 22,1 Juta. Profitabilitas juga dicapai pada kuartal pertama 1992.

Powersoft Goes Umum

 

Powersoft go public pada tanggal 3 Februari 1993. Saham melonjak dari $ 20 sampai $ 38 per saham pada hari. Saham yang stabil untuk minggu ke depan dan bulan tetapi kemudian menikmati naik mantap sebagai Powersoft terus memompa keluar hasil rekaman (1993 pendapatan adalah 57m, dan pendapatan 1994 adalah 133 m). Kemudian, ketika investor dan eksekutif sama-sama berjemur di bawah sinar matahari infalibilitas, beberapa gentlmen penelepon datang mengetuk. Ada tawaran yang dibuat. Itu tawaran seperti tidak ada penawaran lain. Mempelai pria meminta tangan Powersoft dalam pernikahan adalah Sybase dan miliar dolar tawaran mahar sangat menggoda. Jadi pernikahan / merger diatur pada tanggal 13 Februari 1995. Saya berharap mereka mengambil gambar saat upacara pernikahan dan bulan madu karena "kertas penilaian" (kesepakatan itu dilakukan dengan Sybase saham senilai $ 904m) tidak berlangsung lama. Kabar buruk datang dalam bentuk fabrikasi (Sybase) hasil penjualan. Saham Sybase pernah jatuh, bersama dengan kekayaan banyak eksekutif Powersoft seperti Mitchell Kertzman dan David Litwack.
Meskipun masalah di Sybase, teknologi Powersoft di PowerBuilder masih menikmati peran yang dominan dalam pengembangan client server baru, sampai tahun 1996.


Saat itulah Web pergi liar. Itu juga saat Visual Basic tumbuh dan produk Delphi Borland diluncurkan. Di atas masalah ini, pengguna mengalami masalah membangun aplikasi enterprise dengan PowerBuilder (itu bukan kesalahan PowerBuilder per se, melainkan itu adalah masalah dengan aplikasi client / server secara keseluruhan). Anggaran tiba-tiba dialihkan ke proyek-proyek Web. Visual Basic dan Delphi pengguna mulai melebihi jumlah Powersoft programmer. Bicara dari PowerBuilder memudar perlahan, dan tidak pernah cukup kembali kejayaan.









Klasifikasi

Menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa pemrograman terdiri dari :

1.    Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa biner, contohnya 011001011001102.

2.    Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (bah.Inggris
 Assembly
), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kodesingkat (kode
mnemonic
), contohnya MOV, SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb.3.

3.    Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksidalam kata-kata bahasa manusia (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah) daninstruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, ||, dsb.4.

4.    Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari unsurkata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and, or, dsb.Sebagian besar bahasa pemrograman digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Tinggi, hanya bahasaC yang digolongkan sebagai Bahasa Tingkat Menengah dan Assembly yang merupakan BahasaTingkat Rendah





Pengertian OOP
OOP adalah sebuah metodologi atau cara berpikir dalam melakukan pemrograman dimana pendefinisian tipe data disertai dengan pendefinisian fungsi. Struktur data yang seperti ini disebut dengan istilah object. Paradigma pemrograman OOP dapat dilihat sebagai interaksi sebuah objectdalam melakukan tugasnya.

Segelas teh tentunya memiliki berbagai spesifikasi seperti volume air, rasa, temperatur dan sebagainya. Pada pemrograman, spesifikasi-spesifikasi tersebut merupakan variabel yang dideklarasikan beserta tipe data. Pada OOP, sebuah object Teh juga memiliki method berupa fungsi yang dapat dipanggil untuk merubah kelakuan atau spesifikasi teh tersebut. Method minumTeh dapat dideklarasikan sebagai fungsi yang dapat dipanggil untuk mengurangi nilai variabel Volume.

Di samping itu, sebuah object dapat memiliki relasi terhadap object lainnya. Sebagai contoh, sebuahobject dapat berupa keturunan dari object lain. 

Konsep OOP bermula pada era 1960-an. Sebuah bahasa pemrograman Simula memperkenalkan berbagai konsep yang mendasari OOP dengan SIMULA I (1962-65) dan Simula 67 (1967). Kemudian pada tahun 70-an, bahasa pemrograman Smalltalk menjadi yang pertama kali disebut object-oriented.

Pada tahun 1980-an, dua bahasa pemrograman ADA (US Department of Defense) dan PROLOG (the Japanese “Fifth Generation Computer Project”) dipercayai akan bersaing ketat sebagai bahasa pemrograman yang paling dominan. Namun justru OOP yang menjadi paradigma pemrograman yang paling dominan sampai sekarang. Bahasa pemrograman yang object-orientedseperti C++ pada tahun 80-an menjadi populer. Pada tahun 90-an, bahasa-bahasa pemrograman seperti Java mulai menerapkan OOP. Sampai pada 2002, Microsoft Visual Studio memperkenalkan bahasa object-oriented baru yang diberi nama C#. Disusul VB.NET yang merupakan penyempurnaan Visual Basic 6.0 yang tidak mendukung OOP.

Object-Oriented Programming (OOP) adalah sebuah pendekatan untuk pengembangan / development suatu software dimana dalam struktur software tersebut didasarkan kepada interaksi object dalam penyelesaian suatu proses / tugas. Interaksi tersebut mengambil form dari pesan-pesan dan mengirimkannya kembali antar object tersebut. Object akan merespon pesan tersebut menjadi sebuah tindakan / action atau metode. Jika kita mencoba melihat bagaimana tugas disekitar kita diselesaikan, kita akan mengetahui bahwa kita berinteraksi dalam sebuah object-oriented world. Jika akan bepergian kita pasti berinteraksi dengan object mobil. Sebagai sebuah object, mobil berisi object-object lain yang berinteraksi untuk melakukan tugasnya membawa kita.

Object-oriented programs terdiri dari objects yang berinteraksi satu sama lainnya untuk menyelesaikan sebuah tugas. Seperti dunia nyata, users dari software programs dilibatkan dari logika proses untuk menyelesaikan tugas. Contoh, ketika kamu mencetak sebuah halaman diword processor, kamu berarti melakukan inisialisasi tindakan dengan mengklik tombol printer. Kemudian kamu hanya menunggu respon apakah job tersebut sukses atau gagal, sedangkan proses terjadi internal tanpa kita ketahui. Tentunya setelah kamu menekan tombol printer, maka secara simultan object tombol tersebut berinteraksi dengan object printer untuk menyelesaikan job tersebut.



Istilah-Istilah Pada OOP

a.    Kelas (Class)

Kumpulan atas definisi data dan fungsi-fungsi dalam suatu unit untuk suatu tujuan tertentu. Sebagai contoh ‘class of dog‘ adalah suatu unit yang terdiri atas definisi-definisi data dan fungsi-fungsi yang menunjuk pada berbagai macam perilaku/turunan dari anjing. Sebuah class adalah dasar dari modularitas dan struktur dalam pemrograman berorientasi objectSebuah class secara tipikal sebaiknya dapat dikenali oleh seorang non-programmer sekalipun terkait dengan domain permasalahan yang ada, dan kode yang terdapat dalam sebuah class sebaiknya (relatif) bersifat mandiri dan independen (sebagaimana kode tersebut digunakan jika tidak menggunakan OOP). Dengan modularitas, struktur dari sebuah program akan terkait dengan aspek-aspek dalam masalah yang akan diselesaikan melalui program tersebut. Cara seperti ini akan menyederhanakan pemetaan dari masalah ke sebuah program ataupun sebaliknya.

b.    Objek (Object)

Membungkus data dan fungsi bersama menjadi suatu unit dalam sebuah program komputer, objekmerupakan dasar dari modularitas dalam sebuah program komputer berorientasi objek.

c.    Metode (Method) 
adalah merupakan suatu operasi berupa fungsi-fungsi yang dapat dikerjakan oleh suatu object. Method didefinisikan pada class akan tetapi dipanggil melalui object.
Contoh : 
pada object mangga : terdapat method ambilRasa , kupasKulit dan lain-lain.

Metode menentukan perilaku objek, yakni apa yang terjadi ketika objek itu dibuat serta berbagai operasi yang dapat dilakukan objek sepanjang hidupnya. Metode  memiliki 4 (empat) bagian dasar :
1. Nama metode
2. Tipe Objek atau tipe primitive yang dikembalikan metode.
3. Daftar parameter.
4. Badan atau isi metode.




Abtraksi (Abstraction)

Kemampuan sebuah program untuk melewati aspek informasi yang diproses olehnya, yaitu kemampuan untuk memfokus pada inti. Setiap objek dalam sistem melayani sebagai model dari “pelaku” abstrak yang dapat melakukan kerja, laporan dan perubahan keadaannya, dan berkomunikasi dengan objek lainnya dalam sistem, tanpa mengungkapkan bagaimana kelebihan ini diterapkan. Proses, fungsi atau metode dapat juga dibuat abstrak, dan beberapa teknik digunakan untuk mengembangkan sebuah pengabstrakan.

1.    Enkapsulasi (Encapsulation)

Memastikan pengguna sebuah objek tidak dapat mengganti keadaan dalam dari sebuah objek dengan cara yang tidak layak, hanya metode dalam objek tersebut yang diberi ijin untuk mengakses keadaannya. Setiap objek mengakses interface yang menyebutkan bagaimana objek lainnya dapat berinteraksi dengannya. Objek lainnya tidak akan mengetahui dan tergantung kepada representasi dalam objek tersebut.

2.    Polimorfisme (Polymorphism)

Melalui pengiriman pesan. Tidak bergantung kepada pemanggilan subrutin, bahasa orientasi objek dapat mengirim pesan, metode tertentu yang berhubungan dengan sebuah pengiriman pesan tergantung kepada objek tertentu di mana pesa tersebut dikirim. Contohnya, bila sebuah burung menerima pesan “gerak cepat”, dia akan menggerakan sayapnya dan terbang. Bila seekor singa menerima pesan yang sama, dia akan menggerakkan kakinya dan berlari. Keduanya menjawab sebuah pesan yang sama, namun yang sesuai dengan kemampuan hewan tersebut. Ini disebut polimorfisme karena sebuah variabel tungal dalam program dapat memegang berbagai jenis objek yang berbeda selagi program berjalan, dan teks program yang sama dapat memanggil beberapa metode yang berbeda di saat yang berbeda dalam pemanggilan yang sama. Hal ini berlawanan dengan bahasa fungsional yang mencapai polimorfisme melalui penggunaan fungsi kelas-pertama.

3.    Inheritas (inheritance)

Mengatur polimorfisme dan enkapsulasi dengan mengijinkan objek didefinisikan dan diciptakan dengan jenis khusus dari objek yang sudah ada objek-objek ini dapat membagi (dan memperluas) perilaku mereka tanpa haru mengimplementasi ulang perilaku tersebut (bahasa berbasis objek tidak selalu memiliki inheritas.) 

Dengan menggunakan OOP maka dalam melakukan pemecahan suatu masalah kita tidak melihat bagaimana cara menyelesaikan suatu masalah tersebut (terstruktur) tetapi objek-objek apa yang dapat melakukan pemecahan masalah tersebut. Sebagai contoh anggap kita memiliki sebuah departemen yang memiliki manager, sekretaris, petugas administrasi data dan lainnya. Misal manager tersebut ingin memperoleh data dari bag administrasi maka manager tersebut tidak harus mengambilnya langsung tetapi dapat menyuruh petugas bag administrasi untuk mengambilnya. Pada kasus tersebut seorang manager tidak harus mengetahui bagaimana cara mengambil data tersebut tetapi manager bisa mendapatkan data tersebut melalui objek petugas administrasi. Jadi untuk menyelesaikan suatu masalah dengan kolaborasi antar objek-objek yang ada karena setiap objek memiliki deskripsi tugasnya sendiri.









Kelebihan dan Kekurangan Power Builder

PowerBuilder memiliki banyak kelengkapan untuk dapat disebut sebagai the real OOP, inheritance, polymorphism, dan encapsulation. PowerBuilder juga sebuah RAD (rapid application development) yang sangat bermanfaat ketika waktu yang disediakan untuk programmer tidak banyak.
Memang, PowerBuilder bukanlah tools yang populer di Indonesia. Setidaknya jika dilihat dari jumlah programmer yang menguasai. Harga PB juga tidak murah, bahkan trainingnya. Ketika belajar PowerBuilder tahun 1997, di sebuah lembaga pendidikan di Jakarta (di jalan Cideng, kini sudah hilang entah kemana), untuk training PB 5.0 selama 5 hari biayanya US$ 2,200. Pada saat yang sama, harga training development tools lain jauh lebih murah.
Harga yang mahal serta penggarapan marketing yang kurang maksimal, nampaknya adalah sedikit dari beberapa faktor yang membuat PowerBuilder kalah bersaing. Faktor teknikal, memang ada juga hal-hal yang dapat dituding, seperti misalnya lambannya PowerBuilder mengantisipasi era web-based. Namun, hal teknikal ini jika dicermati pada software kompetitor, masing-masing juga akan memiliki kelemahan. Termasuk software yang saat ini paling populer sekalipun.
Dulu, walau tidak menggunakan alat ukur dan penelitian yang baik, saya dan beberapa kawan mencoba membuat perbandingan dari beberapa development tools. Ada 3 yang kami pilih yaitu: Borland Delphi, Visual Basic, dan PowerBuilder. Hasil secara kasarnya adalah: Delphi unggul performa, VB unggul kompabilitas, dan PB unggul dalam kecepatan development (RAD).
Walau unggul dalam kecepatan membangun, tapi PB memiliki kekurangan dalam performa. Dalam model aplikasi yang sama, cukup lambat runningnya ketika dijalankan pada standar PC waktu itu. Dan inilah alasan ketika PB memiliki satu modul training yang bernama Building Performance.
Namun urusan performa lambat ini terselesaikan dengan mudah, ketika teknologi hardware berkembang sangat cepat di luar yang diduga. Faktanya dalam sebuah aplikasi yang dibangun, selisih performa dalam hitungan teknis relatif tidak dirasa oleh user. Dengan beberapa kelebihan yang dimiliki, maka masalah performance ini menjadi tertutupi.




Kesimpulan

Dari hasil pembahasan tentang Power Builder, maka diambil kesimpulan :
Dengan adanya pembelajaran menggunakan Power Builder yang sebelumnya masih sangat jarang programmer yang mahir menggunakannya dan program power builder sangatlah bagus, maka dapat dipastikan akan banyak sek
ali melahirkan programmer Power Builder yang akan datang.
 












REFERENSI







1 komentar:

  1. salam kenal, Ada #installer #powerbuilder silahkan #sedot #download #installer nya di blog saya :
    https://zulmach.wordpress.com/powerbuilder-installer/
    https://www.youtube.com/channel/UCbn3GqvzKeneDQuy8JvoSIQ?sub_confirmation=1

    ReplyDelete